Sabtu, 13 April 2013

Review Pajama Drive Kenkyuusei




Selasa malam tanggal 15 Januari 2013 , saya beruntung bisa mendapatkan tiket teater Pajama Drive dari JKT48 generasi kedua (kenkyuusei) yang menjadi kali pertama saya menyaksikan show mereka , suasana teater tidaklah ramai dan cukup teratur, mungkin dikarenakan kenaikan harga tiket atau memang banyak yang berhalangan hadir dikarenakan cuaca yang tidak bersahabat karena hujan seharian dan banjir di beberapa titik jalan raya.
Prosedur berbeda terlihat saat pembelian tiket , kita tidak bisa memilih tiket warna hijau atau biru dikarenakan keduanya sudah di klasifikasikan, Hijau untuk pelajar (harga tiket lima puluh ribu) dan Biru untuk golongan yang lebih tua dari pelajar. Bingo pun hanya ada nomor satu sampai sepuluh, nomor diatas sepuluh memasuki teater terlebih dahulu , namun tetap melalui pengundian juga, mungkin agar lebih teratur.
Peraturan untuk memberikan gift kepada member juga sedikit lebih diperketat , seorang teman yang berniat memberikan gift kepada oshi-nya saat hi-touch harus menerima kenyataan bahwa gift-nya tidak bisa dibawa masuk ke dalam teater, mungkin karena ukurannya yang cukup besar.
Show dimulai! Kenkyuusei dengan punchline yang berbeda dari seniornya yakni , “Ceria, pantang menyerah dan selalu berjuang meraih mimpi, JKT48 Trainee!”. Shonichi menjadi pembuka dan perasaan yang campur aduk karena rasa nostalgia yang membuncah di dada , lagu yang seperti memiliki daya magis karena lirik dan pembawaannya.
Empat lagu pertama dilewati dengan cukup baik oleh para Kenkyuusei , saya memang tidak melihat performa para member tim J di hari-hari awal mereka, namun performa kenkyuusei patut diacungi jempol. Energi dan Sinkronisasi mereka cukup terlihat , mereka cukup kompak dan blocking-nya pun terlihat rapi, hanya ada sedikit beberapa kesalahan minor , namun dapat ditolerir.
Lanjut ke sesi perkenalan diri dan ngobrol-ngobrol , setiap member kenkyuusei memperkenalkan diri dengan caranya masing-masing dan bercerita mengenai siapa oshi mereka di tim J yang menjadi tema malam itu. Kinal menjadi member yang paling banyak di favoritkan oleh para kenkyuusei , alasannya beragam namun mayoritas karena jiwa leadershipnya.
Hal yang patut digaris bawahi adalah Jikoshoukai(Jiko) member yang agak berlebihan , cukup aneh , dan tidak terlihat natural. Hampir sebagian besar member kenkyuusei memiliki Jiko seperti yang disebutkan diatas, sedikit norak dan cukup menganggu. Masalah MC-ing mereka pun masih terlihat seperti orang yang bingung , namun bisa dimaklumi dikarenakan aksi panggung mereka yang masih baru.
Show berlanjut dengan penampilan unit song , saya kembali bernostalgia dengan malaikat-malaikat berekor , gadis berpiyama dan berprinsip, serta prajurit-prajurit kota dimana cinta terkubur. Unit song kenkyuusei ini memiliki center-center yang cukup baik dan cocok di masing-masing posisinya , hanya masalah ekspresi dan sinkronisasi gerakan yang menjadi masalahnya.
Cindy Yuvia yang menurut kabar burung amat loli dan menggemaskan memang demikian adanya , sayang sekali hanya menjadi side angel di Tenshi no Shippo. Rona (Ayen) adalah performer terbaik di kenkyuusei ,namun tidak sinkron dengan partner unitnya. Acha yang manis juga masih kurang konsisten di Junjou shugi , serta dua menara di TemoDemo yang tidak bisa membuat kita menggerakan tangan. Pasukan Kagami pun masih terlihat kehabisan nafas. Kesimpulannya , diperlukan banyak latihan lagi agar unit song yang menjadi daya tarik utama bisa ditampilkan dengan maksimal.
Kemudian berlanjut ke tiga lagu berturut, “Two years later” , “Inochi no Tsukaimichi”, dan “Kissu shite non schiatta”. Sekali lagi dapat terlihat bahwa kenkyuusei dapat tampil dengan baik ketika tampil bersama , mungkin karena fokus mereka yang masih sangat dominan terhadap performance dan koreonya.
Encore malam itu dilakukan dengan meneriakan nama Cindy Yuvia yang berulang tahun, kemudian backdancer keluar dan memperkenalkan diri masing-masing , saya masih bertanya-tanya kenapa saudari kembar Sinta-Sinka masih disimpan menjadi backdancer. Boku no Sakura berjalan tanpa emosi dan tidak cukup menarik , hal yang akan dibenahi di masa depan oleh kenkyuusei tentunya.
Wasshoi J! tak kenal maka tak sayang , saya masih sulit menghapal nama-nama kenkyuuse dan mencoba fokus di lagu ini, diselesaikan oleh “Suifu wa arashi ni yume o wiru” dan “shiroi shirt”. Bonus song malam itu adalah Heavy Rotation dengan Rona sebagai centernya , Rona mampu tampil dengan brilian , performanya lebih baik daripada melody menurut pendapat saya.
Show akhirnya selesai dan sesi handshake saat keluar dari teater , saya dan penonton yang lain mendapat hadiah dari para kenkyuusei berupa origami buatan mereka sendiri bertuliskan ucapan terima kasih, usaha yang layak diapresiasi melihat performa dan kerja keras mereka sebelumnya.
Perhatian khusus dan dukungan harus diberikan kepada kenkyuusei ini , mereka memiliki potensi cukup tinggi di tengah keraguan orang banyak akan generasi kedua yang dianggap hanya mencari popularitas. Jujur , secara fisik dan penampilan apalagi stage-appeal mereka masih jauh tertinggal dari seniornya di tim J , namun dengan usaha dan performa yang mereka tampilkan , saya rasa dukungan akan cepat mengalir kepada mereka.
Spesifik berbicara mengenai member kenkyuusei , saya akan berkata bahwa Rona untuk sementara menjadi yang terbaik. Dance, ekspresi , dan akurasi timingnya berada di level yang berbeda di atas teman-temannya , ia juga seorang center dan sedikit mengingatkan saya akan Oshima Yuko. Member potensial lainnya adalah Acha,Viny, dan Nadila serta mungkin member-member yang belum sempat saya perhatikan.
Potensi yang cukup besar di kenkyuusei membuat saya berpikir bahwa dibawah tekanan dan keraguan , mereka harus menampilkan yang terbaik dan mereka sedang dalam perjalanan dan akan sanggup melakukannya. Identitas mereka sebagai tim K di masa depan sebagai tim yang solid,kompak,dan berenergi mungkin bisa membawa saya menonton show mereka selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar